Mari Wujudkan Dwi Kewarganegaraan !

Tim Advokasi Diaspora Indonesia Global is organizing this fundraiser.

Donation protected

Setelah berhasil mengumpulkan tanda tangan 5.500 orang saat Kongres Diaspora Indonesia I di Los Angeles berlangsung, petisi diserahkan kepada pemerintah dan DPR pada tanggal 7 Juli 2012, yang diterima langsung oleh Dirjen Imigrasi dan Dirjen Administrasi Hukum Umum, Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Politik dan Keamanan, dan Wakil Ketua Komisi III DPR.

Petisi tersebut berisikan harapan agar pemerintah Indonesia dapat memberikan Dwi Kewarganegaraan kepada diaspora Indonesia, sehingga tetap terjalin ikatan batin dan ikatan hukum dengan tanah asalnya.

Setelah petisi diserahkan, maka tahapan seminar-seminar pun dilaksanakan dengan baik.

Seminar 1: Universitas Sam Ratulangi, Manado - 29 September 2014
Seminar 2: Universitas Udayana, Bali - 14 Oktober 2014
Seminar 3: Universitas Indonesia, Depok - 22 Oktober 2014
Seminar 4: Universitas Negeri Medan - 6 November 2014
Seminar 5: Universitas Brawijaya, Malang - 13 November 2014
Seminar 6: Universtas Padjajaran, Bandung - 24 Februari 2015

Sementara Focus Group Discussions (FGD) baru saja selesai dilaksana bulan Mei 2015 yang lalu. Foto-foto dari FGD disertakan di sini.

Saat ini Dwi Kewarganegaraan telah masuk dalam daftar ProLegNas 2015-2019 no. urut 29 untuk melakukan amandemen UU No 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan.

Penyusunan Naskah Akademik dan Pembuatan Rencana Undang-undang adalah tahapan berikutnya yang harus segera kita tangani.

Dukungan, Doa, dan Donasi dari kita semua akan mempercepat Dwi Kewarganegaraan menuju Sidang Paripurna.

RANGKAIAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) & PERTEMUAN DENGAN DIASPORA INDONESIA DI 6 KOTA (SAN FRANCISCO, HOUSTON, WASHINGTON - DC, PHILADELPHIA, NEW YORK, DAN NEW ORLEANS)

Foto bersama setelah FGD - San Francisco, CA - 15 Mei 2015

FGD - San Francisco, CA - 15 Mei 2015

Pertemuan dengan masyarakat setelah FGD San Francisco selesai.

Foto bersama selesai jamuan makan malam Konsulat Jenderal Houston, TX - 17 Mei 2015.

Para pembicara berfoto bersama Konsulat Jenderal Houston, sebelum pertemuan dengan masyarakat.

Pertemuan dengan masyarakat di sela-sela FGD Houston.

Tim Advokasi diwakili oleh :

Ki - Ka : Christian Tan (Penasehat), Nuning Hallet (Jakarta Representative), Renny Mallon (Ketua), Diani Ariesta / Dita (Bendahara & Media), Prof. Dr. Satya Arinanto, SH, MH. (Ketua Penyusun Naskah Akademik).

FGD - Houston, TX - 18 Mei 2015

Momen ketika Presiden IDN, Bapak Mohamad Al Arief, (membelakangi kamera) menyampaikan siapa saja subjek hukum yang diusung oleh Tim Advokasi kepada Menteri Kemenhukham.

Di saat itulah lahir moto baru yang sangat relevan dengan perjuangan ini :

"Mempertahankan Keindonesiaan Orang Indonesia"

FGD - Washington, DC - 20 Mei 2015

Seluruh rangkaian FGD di 3 kota ini dihadiri oleh :

1. Menteri Hukum dan HAM, Bapak Yasonna Laoly,

2. Irjen Kemenhukham, Plt Dirjen AHU Bapak Aidir Amin Daud,

3. Plt Dirjen Imigrasi Bapak Kabul Priyono,

4. Dirjen Peraturan Perundang-undangan Bapak Wicipto,

5. Direktur Ijin Tinggal dan Status Keimigrasian Bapak Friment Aruan.

6. Staf Teknis Keimigrasian Bapak Anggiat Napitupulu,

7. Ketua Penyusun Naskah Akademik, Prof. Dr. Satya Arinanto, SH, MH.

8. Bapak Duta Besar Indonesia untuk Amerika Sonny Bowoleksono

9. Wakil Dubes Bapak Arto Suryodipuro.

10. Konsul Jendral San Fransisco, Bapak Ardi Hermawan.

11. Konsulat Jendral Houston, Bapak Henk Soroinsong

FGD Berjalan Sukses !!

Pemberian kenangan-kenangan kepada Ketua Desk Diaspora, Bapak Duta Besar Wahid Supriyadi oleh Ibu Renny Damayanti Mallon (Ketua Tim Advokasi).

Pemberian kenangan-kenangan kepada Ketua Penyusunan Naskah Akademik, Prof. Dr. Satya Arinanto, SH, MH. oleh Bapak Dutamardin Umar (Penasehat Tim Advokasi)

Foto bersama setelah FGD - New Orleans, LA - 1 Agustus 2014

FGD ini dihadiri oleh :

1. Direktur Ijin Tinggal Keimigrasian (Bapak Friement Aruan),

2. Dirjen Imigrasi (Bapak Bambang Irawan),

3. Ketua Desk Diaspora - Kemenlu (Bapak Wahid Supriyadi),

4. Ketua Komisi III DPR RI (Bapak Aziz Syamsuddin),